Sunday 23 March 2014

pesawat Malaysia Airline MH370 sudah memasuki hari ke 13


Menurut laporan media AS ketika memasuki hari ke 12, pesawat itu membelok dan keluar dari jalur penerbangan yang semestinya itu akibat data yang diinput ke dalam komputer pesawat sebelum co pilot melakukan percakapan terakhir dengan stasiun pengatur lalu lintas udara di bandara Kuala Lumpur, dan sudah mulai membelok saat pembicaraan terakhir itu berlangsung. Selain itu, menurut pihak Malaysia, banyak data pada simulator penerbangan yang ditemukan dalam ruang kapten pilot itu sudah dihapus. Terjadi kekacauan hingga ada bentrokan fisik saat diadakan briefing dengan keluarga di Beijing, Rabu (19/3/2014) lalu. Pihak Malaysia pernah mengumumkan bahwa jalur penerbangan pesawat MH370 telah diubah secara sengaja. Namun hingga Rabu malam, pihak intelijen luar negeri atau China belum dapat menemukan keberadaan pesawat, dan belum bisa menentukan motif maupun pelaku, apakah merupakan aksi pembajakan atau bunuh diri. Otoritas keselamatan maritim dan penyelamatan di Australia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pencarian di perairan Samudra Hindia. Dikatakan sebuah pesawat militer Amerika dan pesawat patroli akan bergabung dalam operasi pencarian mulai pada hari yang sama. Pemerintah China Menambah 21 Buah Satelit Pencarian Sementara itu jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, pada Selasa (18/3/2014) malam mengatakan bahwa pemerintah telah menambah hingga 21 buah satelit yang dilibatkan dalam pencarian pesawat MH370 di wilayah titik utara hingga selatan di Samudra Hindia (perairan bagian tenggara Teluk Benggala sampai perairan sekitar Sunda) yang luasnya tak kurang dari 300.000 km persegi. SAR China juga menetapkan pencarian di perairan kapal-kapal perdagangan. Jurubicara Kementerian Pertahanan China Yang Yujun mengatakan, sampai Rabu (19/3/2014) ini, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda pesawat yang dicari itu berada dalam wilayah hukum China. Penduduk Pulau Maladewa Mengaku Melihat Pesawat Terbang Rendah Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman Selasa (18/3/2014) sore untuk pertama kalinya muncul dalam konferensi pers MAS mengatakan bahwa tukar pendapat yang ia lakukan dengan 25 menteri luar negeri dari 25 negara berjalan lancar sebagaimana biasanya. Pihak Malaysia telah menegaskan bahwa apapun alasan hilangnya pesawat, pemerintah tidak akan melepaskan tanggung jawab berupa ganti rugi kepada ahli waris. Sementara itu, informasi lainnya, beberapa penduduk pulau Maladewa mengaku pernah melihat sebuah pesawat penumpang besar terbang rendah melintas di udara. Pesawat itu berbadan warna putih, ada garis merah di atas. Terbang rendah hingga pintu kabin pun terlihat jelas, melintas dari udara utara menuju tenggara. Namun Kementerian Pertahanan Maladewa menegaskan bahwa sistem radar mereka tidak menemukan adanya pesawat yang patut dicurigai. Pihak Malaysia Masih Melakukan Penyidikan Terhadap Penerbang 'The Guardian' Inggris mengutip laporan yang menyebut pesawat penumpang itu telah mendarat di pangkalan militer Amerika di Diego Garcia, Samudra Hindia namun juru bicara Gedung Putih Carney, pada Selasa (18/3/2014) memberikan bantahan. Ia katakan, pencarian kali ini dihadapkan pada "situasi sulit dan luar biasa." Amerika sedang bergandengan erat dengan Malaysia dalam memecahkan peristiwa hilangnya pesawat MH370. Sampai sekarang pihak Malaysia masih melakukan penyidikan terhadap penerbang. Seperti yang dilaporkan China Central TV, pihak Malaysia menemukan simulator penerbangan di rumah kapten pilot Zaharie memiliki 5 landasan pacu bandara sekitar Samudra Hindia. Angkatan Udara Thailand pada hari ke 11 sejak MH370 itu hilang baru mengumumkan bahwa radar militer pihaknya menangkap sinyal pesawat tersebut dini hari itu. Pihak luar mempertanyakan keterlambatan atas pemberitahuan itu, tetapi wakil komandan Angkatan Udara menjelaskan bahwa pesawat itu tidak memasuki wilayah udara Thailand, selain itu data radar yang diminta oleh pihak Malaysia juga kurang jelas hingga kurang mendapat perhatian. Suasana Briefing dengan Keluarga Korban Rusuh Suasana menjadi rusuh ketika wakil perusahaan Malaysia Airline mengadakan briefing dengan keluarga penumpang di hotel Cosmopolitan, Beijing. Kejadian dipicu oleh masalah ketidakpuasan pihak keluarga korban karena selama 4 hari hadir ke sana, hanya ditemui orang dari perusahaan penerbangan. Selain itu petugas tak mampu memberikan penjelasan terkait upaya pencarian sehingga mereka menuntut orang yang lebih professional yang dihadirkan. Ada anggota keluarga yang baru hadir berada di bagian belakang dari ruang briefing saling pukul karena masalah akomodasi. Keluarga juga banyak yang protes karena petugas dari perusahaan MAS yang ditugasi memberikan pelayanan 24 jam ternyata ponselnya sering dimatikan. Keluarga secara sukarela membentuk 5 kelompok dan memilih 21 orang sebagai wakil untuk melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan maupun pemerintah Malaysia. Mereka juga sedang berunding apakah perlu melakukan aksi protes di Kedutaan Malaysia untuk China. Keluarga bahkan ada yang mengusulkan untuk melakukan mogok makan sebagai protes, namun tidak disetujui oleh wakil-wakil kelompok lainnya. (Sinatra/rahmat) sumber : http://www.erabaru.net Sumber : The Epoch Times

No comments:

Post a Comment