Wednesday 2 April 2014

Pelajaran Buat RI: Telat Naikkan Harga BBM Subsidi


akarta Pemerintah terlambat mengambil keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai menjadi salah satu pelajaran paling berharga bagi Indonesia. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution menuturkan, bila pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada 2012 akan membuat cerita berbeda bagi Indonesia. Oleh karena itu, keputusan yang terlambat menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi pelajaran berharga. "Pelajaran yang pling mahal dan berharga di 2013 adalah terlambat mengambil keputusan, kacau semuanya, kalau BBM dinaikkan di 2012 ceritanya lain," kata Darmin di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/4/2014). Darmin menceritakan, jika kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada 2012 maka inflasi Indonesia diperkirakan hanya di angka 6% pada 2013. Lalu depresiasi rupiah hanya di kisaran 10.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Kebijakan dinilai terlambat mengingat permasalahan defisit transaksi berjalan sudah mulai terlihat sejak 2011. Lalu terjadi gejolak ekonomi dunia pada pertengahan 2013 sehingga menambah tekanan ekonomi di Indonesia. "Tapi justru dikumpulkan pada momen di mana tekanan inflasi muncul karena musim jelek, Lebaran datang, Bernanke ngomong pada Mei kalau ada Tapering Off dan seterusnya berkumpul, baru mengambil keputusannya, itu jadi kacau," papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) itu. Untuk itu Darmin berpesan kepada pemerintah, baik pemerintah sekarang ataupun pemerintah baru nantinya untuk lebih sensitif dan lebih responsif. "Menurut saya itulah pengalaman paling berharga, jangan sampai terlambat lagi, lain kali harus segera putuskan," pungkasnya. (Agustina Melani) sumber : Liputan6.com

No comments:

Post a Comment