Monday 16 February 2015

Ekonomi Tiongkok Melambat, Ekspor RI Anjlok 40%


Jakarta -Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Januari 2015 hanya mencapai US$ 1,08 miliar. Realisasi ekspor ini turun 18,71% bila dibandingkan Desember 2014 yang sebesar US$ 1,33 miliar. Sedangkan bila dibandingkan Januari 2014, ada penurunan 40,57% dari posisi US$ 1,82 miliar. Penurunan ekspor terutama disumbang dari ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan penyebabnya adalah perlambatan ekonomi yang terjadi di Tiongkok, yang tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 7,3%. Sehingga mempengaruhi ekspor Indonesia ke Tiongkok. "Tiongkok memang sedang terjadi perlambatan ekonomi," ungkapnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/2/2015) Barang yang sering diimpor oleh Tiongkok adalah komoditas hasil pertambangan dan perkebunan, seperti batu bara, crude palm oil (CPO), nikel, bauksit dan hasil tambang mentah lainnya. "Ekspor kita yang cukup tertekan kan dari pertambangan dan perkebunan," jelasnya. Tiongkok memegang 9,66% dari pangsa pasar ekspor Indonesia atau nomor tiga di bawah Amerika Serikat (AS) dengan US$ 1,25 miliar atau 11,17% dan Jepang US$ 1,15 miliar atau 10,27%. "Terbesar pertama ke AS sebesar US$ 1,25 miliar, dan ini juga kalau kita bandingkan Januari terhadap Desember 2014, ke AS itu turun 14,46%. Dibandingkan Januari 2014 turun 2,45%," kata Suryamin. Bila dibagi per provinsi, wilayah yang paling terpengaruh adalah Kalimantan Timur (Kaltim) yang mayoritas ekspornya adalah batu bara dan Riau dengan ekspor utama CPO. (mkl/hen) Sumber : Maikel Jefriando - detikfinance

No comments:

Post a Comment