Monday 23 February 2015

Kesulitan Ekspor Produk, Pengusaha Karosesi Mengadu ke Saleh Husin

Jakarta -Pengusaha karoseri yang tergabung dalam Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) mengeluh karena regulasi menghambat ekspor. Akhirnya, pasar utama produksi karoseri di Indonesia kini hanya terfokus di dalam negeri. Ketua DPP Askrindo Sommy Lumadjeng bersama pengusaha karoseri lainnya menyambangi kantor Menteri Perindustrian Saleh Husin, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (23/2/2015). Mereka mengeluhkan, saat ini industri karoseri lokal belum bisa bersaing di pasar global. "Industri karoseri ke depan dalam rangka persaingan global, kita belum bisa bersaing karena belum ada kebijakan yang bisa mendukung," kata Sommy usai menemui Saleh. Dia menjelaskan, Indonesia belum mampu memproduksi engine chassis, salah satu komponen karoseri dengan tingkat kandungan emisi euro 6. Padahal, itu menjadi salah satu syarat produk tersebut bisa diekspor‎. "Di Indonesia belum ada industri engine chassis yang dipasarkan secara global, itu untuk domestik saja. Kalau tidak ada supply ya, yang tidak berdaya saing itu kita nggak bisa ekspor," kata Sommy. Alhasil, ekspor produk karoseri masih di bawah 1% dari semua penjualan produk. Karena jika ingin mengekspor, produsen harus terlebih dahulu mengimpor engine chassis dari negara lain karena chassis engine Indonesia tingkat emisinya masih euro 2. Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Soerjono menuturkan, hal itu memang menjadi kendala bagi pengusaha karoseri dalam negeri. Jika ingin mengekspor, pengusaha dibebankan pada biaya yang mahal. Sumber :Zulfi Suhendra - detikfinance/Senin, 23/02/2015

No comments:

Post a Comment